Uncategorized

Jelang Piala Presiden 2025, Manajemen Persib: Sebagai Ajang Membangun Tim Tatap Liga 1 dan AFC

Persiapan Persib Bandung Menghadapi Piala Presiden 2025

Menyusun Langkah Awal Menuju Musim Kompetisi Baru

Menjelang digelarnya turnamen pramusim bergengsi Piala Presiden 2025, manajemen Persib Bandung menyampaikan bahwa ajang ini bukan hanya sekadar persiapan biasa, melainkan menjadi momen penting untuk membangun kerangka tim menghadapi kompetisi Liga 1 2025/2026 dan juga AFC Cup 2025. Direktur utama klub, serta jajaran pelatih menyatakan bahwa Piala Presiden tahun ini akan digunakan sebagai laboratorium untuk membentuk komposisi terbaik Maung Bandung.

Dalam konferensi pers yang digelar di Graha Persib, manajemen klub menekankan pentingnya Piala Presiden sebagai tolak ukur kesiapan tim. Kompetisi ini akan menjadi wahana uji coba taktik, adaptasi pemain baru, dan penilaian terhadap kedalaman skuad yang akan berlaga di dua ajang sekaligus: Liga 1 dan kompetisi tingkat Asia.

Menjadikan Piala Presiden sebagai Barometer Kekuatan

“Turnamen Piala Presiden 2025 kami anggap sangat krusial. Ini bukan hanya untuk mengukur kekuatan internal, tetapi juga menakar kekuatan lawan-lawan kami, baik yang akan kami temui di Liga 1 maupun AFC Cup,” ujar Direktur Persib, Teddy Tjahjono. Ia menambahkan bahwa setiap musim, level persaingan di Liga 1 semakin kompetitif, belum lagi tekanan di kancah Asia yang menuntut tim memiliki kedalaman skuad dan mental juara.

Evaluasi Musim Lalu dan Pembenahan Menyeluruh

Kegagalan Musim 2024 Jadi Pelecut Semangat

Musim 2024 menjadi pelajaran penting bagi Persib. Meski tampil cukup konsisten di awal musim, performa Persib sempat menurun di fase-fase krusial dan gagal meraih gelar juara. Manajemen mengakui ada banyak catatan yang harus dievaluasi, mulai dari faktor kebugaran pemain, rotasi yang kurang optimal, hingga transisi strategi saat menghadapi tim-tim kuat.

Dalam wawancaranya, pelatih kepala Bojan Hodak menyatakan bahwa evaluasi menyeluruh sudah dilakukan, dan hasilnya menjadi dasar dalam menyusun strategi untuk musim baru. “Kami tahu apa yang kurang musim lalu. Sekarang fokus kami adalah memperbaiki aspek fisik dan mental para pemain, sekaligus mencoba formasi baru di Piala Presiden,” ujar Hodak.

Regenerasi dan Rekrutmen Pemain Jadi Fokus Utama

Selain aspek taktik, regenerasi pemain juga menjadi fokus utama Persib. Beberapa pemain senior seperti Dedi Kusnandar dan Nick Kuipers sudah mulai menunjukkan penurunan performa akibat faktor usia. Oleh karena itu, manajemen mengambil langkah strategis dengan mendatangkan talenta muda dari akademi dan melakukan rekrutmen dari klub-klub lokal serta luar negeri.

“Target kami adalah kombinasi antara pengalaman dan darah muda. Kami tidak ingin hanya mengandalkan pemain asing atau senior. Piala Presiden akan menjadi ujian awal bagi para pemain muda ini,” kata Yaya Sunarya, asisten pelatih Persib.

Target Ganda: Liga 1 dan AFC Cup 2025

Ambisi Besar di Kancah Nasional dan Asia

Dengan pencapaian masuk ke kompetisi AFC Cup 2025, Persib memiliki beban tambahan untuk tampil maksimal tidak hanya di level domestik tapi juga di Asia. Ambisi ini membuat manajemen tidak bisa main-main dalam membentuk tim. Piala Presiden akan menjadi batu loncatan untuk menyatukan chemistry tim sebelum masuk ke musim yang lebih berat.

“Kami tahu bermain di AFC bukan perkara mudah. Tapi kami percaya tim ini punya potensi. Oleh karena itu, Piala Presiden akan jadi tempat kami mengasah mental tanding menghadapi tim-tim kuat seperti klub dari Vietnam, Filipina, dan bahkan Timur Tengah,” ujar Teddy.

Penguatan Tim Secara Komprehensif

Menghadapi dua kompetisi besar, Persib juga memperkuat sektor manajerial dan medis. Salah satu langkah yang diambil adalah mendatangkan ahli gizi dan pelatih fisik dari Eropa untuk meningkatkan kebugaran pemain agar sanggup bermain dalam jadwal padat. Persib juga memperbarui sistem recovery pemain dengan teknologi cryotherapy dan GPS performance tracker.

“Ini bukan hanya soal kualitas pemain, tetapi juga bagaimana kita mempersiapkan mereka secara menyeluruh. Mulai dari asupan nutrisi, pemulihan, sampai manajemen beban latihan. Semua harus dirancang dengan presisi,” tambah Bojan Hodak.

Struktur Tim dan Perubahan Formasi

Eksperimen Taktikal dalam Piala Presiden

Persib Bandung direncanakan akan menggunakan formasi baru 3-5-2 atau sesekali beralih ke 4-2-3-1 saat melawan lawan berat. Ini merupakan respon atas dinamika permainan modern yang semakin fleksibel. Formasi baru ini akan diuji dalam fase grup Piala Presiden, dengan fokus pada lini tengah yang lebih solid dan pertahanan yang dinamis.

“Formasi 3-5-2 memberikan fleksibilitas untuk menyerang sekaligus bertahan. Tapi kami juga siapkan plan B dan C. Piala Presiden akan jadi ajang eksperimen strategi ini sebelum kami tentukan formasi utama di Liga 1,” jelas Hodak.

Pemain Kunci dan Wajah Baru

Sejumlah pemain seperti Ciro Alves, Marc Klok, dan Beckham Putra tetap menjadi pilar utama. Namun, Persib juga mendatangkan dua pemain asing baru: seorang gelandang asal Jepang dan striker asal Brasil yang disebut-sebut memiliki pengalaman bermain di Copa Sudamericana. Keduanya akan mendapat menit bermain cukup di Piala Presiden untuk membuktikan kemampuan mereka.

“Pemain asing baru ini diharapkan bisa menjadi pembeda. Kami tak hanya cari yang punya teknik bagus, tapi juga karakter dan mentalitas juara,” jelas Yaya Sunarya.

Antusiasme Suporter dan Dukungan Penuh Bobotoh

Bobotoh Tetap Jadi Energi Positif Tim

Persib dikenal memiliki basis suporter paling loyal di Indonesia, yakni Bobotoh. Menjelang Piala Presiden, antusiasme Bobotoh meningkat tajam. Penjualan tiket dan merchandise melonjak, bahkan komunitas suporter menggelar acara penyambutan pemain baru serta doa bersama demi kesuksesan tim.

Manajemen klub juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Bobotoh. Mereka berkomitmen menyediakan akses siaran langsung Piala Presiden, memperluas distribusi tiket online, serta membuka akses latihan terbuka agar suporter bisa lebih dekat dengan pemain.

“Tanpa Bobotoh, kami bukan siapa-siapa. Energi mereka sangat penting, terutama saat tim mengalami masa sulit. Kami harap mereka terus mendukung, baik di stadion maupun secara moral,” kata Teddy.

Strategi Digital dan Interaksi Suporter

Selain dukungan langsung di stadion, Persib juga memperkuat kehadirannya di dunia digital. Konten interaktif, wawancara eksklusif, dan sesi Q&A dengan pemain dirilis rutin lewat platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Strategi ini terbukti efektif dalam membangun hubungan lebih intim antara klub dan pendukung.

“Di era digital ini, fan engagement sangat penting. Kami ingin Bobotoh merasa dekat dan menjadi bagian dari perjalanan tim, bukan hanya sebagai penonton,” ujar Kepala Media Persib, Adhi Pratama.

Peta Persaingan di Piala Presiden 2025

Lawan Berat Menanti Sejak Fase Grup

Persib dipastikan tergabung dalam grup neraka bersama tim-tim kuat seperti Arema FC, Persebaya Surabaya, dan Borneo FC. Grup ini menjadi tantangan tersendiri bagi Persib untuk langsung menguji kualitas sejak awal turnamen.

“Kami tidak gentar, justru ini bagus untuk evaluasi. Lebih baik hadapi lawan berat sejak awal daripada terlena di grup mudah,” ujar Hodak.

Potensi Pertemuan Klasik di Semifinal atau Final

Jika lolos dari fase grup, besar kemungkinan Persib akan bertemu rival klasiknya seperti Persija Jakarta atau PSM Makassar di semifinal atau final. Laga seperti ini selalu menjadi perhatian nasional, dan tekanan suporter pun akan sangat tinggi.

“Pertemuan klasik selalu jadi laga penuh tekanan. Tapi kami harus siap. Piala Presiden ini juga jadi ajang kami membuktikan kesiapan menghadapi tekanan besar, baik secara teknis maupun psikologis,” tambah Yaya.

Penutup: Membangun Tim Juara Sejak Pramusim

Persib Siap Hadapi Tantangan Lebih Besar

Piala Presiden 2025 bukan sekadar turnamen pemanasan bagi Persib Bandung. Ini adalah fondasi awal dalam membangun tim tangguh yang mampu bersaing di level nasional dan internasional. Manajemen, pelatih, pemain, dan suporter bersatu dalam satu visi: membawa Persib kembali ke puncak kejayaan.

Dengan persiapan matang, eksperimen taktik, regenerasi pemain, serta dukungan penuh Bobotoh, Maung Bandung optimistis menatap Liga 1 dan AFC Cup 2025. Hasil dari Piala Presiden akan menjadi cermin kesiapan tim secara keseluruhan.

“Kami tidak ingin hanya sekadar partisipasi di Liga 1 dan AFC. Kami ingin menjadi penantang serius gelar. Dan Piala Presiden adalah awal dari perjalanan besar itu,” tutup Teddy Tjahjono.

Related Articles

Back to top button